Selasa, 30 Mei 2017

Senin, 29 Mei 2017

Minggu, 28 Mei 2017

Pengumuman

Pengumuman Kegiatan Sekolah Selama Bulan Ramadhan
Kepada semua peserta didik , selama bulan Ramadhan :
1. Jam pelajaran dimulai dari jam 08.00 WIB.
2. Pakaian selama bulan Ramadhan adalah pakaian muslim (baju kurung)
3. Pesantren Ramadhan akan diadakan setelah UKK selesai
Selamat Berpuasa...

Bilangan Kuantum

Bilangan Kuantum

Ada 4 bilangan kuantum :
1.      Bilangan kuantum utama diberi simbol = n
Menunjukkan kulit utama atom, dimualai dari kulit 1simbol K, kulit 2 diberi simbol L, 3diberi simbol M, dstnya.
Kulit K maksimal elektron = 2, L = 8, M = 18......2n2
2.      Bilangan kuantum Azimuth diberi simbol = l
Menyatakan subkulit tempat elektron berada. Nilai bilangan kuantum ini menentukan bentuk ruang orbital dan besarnya momentum sudut elektron. Nilai untuk bilangan kuantum azimuth dikaitkan dengan bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari nol sampai (n – 1) untuk setiap n. Setiap subkulit diberi lambang berdasarkan harga bilangan kuantum l.
Subkulit = 0 juga disebut orbital (sharp)
Subkulit = 1 juga disebut orbital (principle)
Subkulit = 2 juga disebut orbital (diffuse)
Subkulit = 3 juga disebut orbital (fundamental)
3.      Bilangan Kuantum Magnetik dbri simbol = m
Menyatakan orbital khusus mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Selain itu juga dapat menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang relatif terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada bilangan kuantum azimuth, yaitu bilangan bulat dari –l  sampai  +l.
Contoh:
l = 0, maka nilai m = 0 berarti hanya terdapat 1 orbital
l = 1, maka nilai m = –1, 0, +1, berarti terdapat 3 orbital
Hubungan antara l dan harga m digambarkan sebagai berikut :
Hubungan harga l dan harga m

4.      Bilangan kuantum spin
Bilangan Kuantum Spin menyatakan arah putar elektron terhadap sumbunya sewaktu elektron berputar mengelilingi inti atom. Jadi, hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam, maka probabilitas elektron berputar searah jarum jam adalah ½ dan berlawanan jarum jam 1/2 . Untuk membedakan arah putarnya maka diberi tanda positif (+½) dinyatakan dengan arah panah ke atas dan negatif (–½ ) dinyatakan dengan arah panah ke bawah. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa satu orbital hanya dapat ditempati maksimum dua elektron.
Gambar  Arah Rotasi elektron terhadap sumbunya.
Contoh Soal :
Tuliskan keempat bilangan kuantum dari elektron terakhir dari Nitrogen dengan nomor atom 7.
Caranya :
a.       Tulis konfigurasi elektron sesuai aturan : 1s2 2s2p3
b.      Elektron ke-7 terletak pada 2p3, maka n = 2, l = 1(karena terletak pada sub kulit p)

c.       Buat diagram orbital pada elektron terakhir : disini adalah 2p, p memiliki 3 orbita seperti gambar berikut :

d.      Isi elektron sesuai dengan aturan Hund

e.       Tuliskan kemungkinan bilangan kuantum magnetiknya.


f.      Maka disimpulkan bahwa elektron terakhir dari N terletak pada n = 2, l = 1, m = +1 (posisi elektron terluar) dan s = +1/2 (tanda panah ke atas)


Untuk Memahami lebih lanjut tentang bilangan kuantum, lohat video di bawah ini !



Soal Latihan Bilangan Kuantum

Semoga bermanfaat ....



Sabtu, 27 Mei 2017

Struktur Atom


Sejarah Perkembangang Model Atom

1.      Demokritus-Leukippos
      Materi bersifat diskontinyu : bila suatu materi dibelah terus menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental.
2.      Aristoteles
Materi bersifat kontinyu : materi dapat dibelah terus menerus sampai tidak berhingga.
3.      Gasendi
Atom merupakan bagian terkecil suatu zat.
4.      John Dalton
John Dalton (1808)

       Menurut Dalton :
a.       Zat tersusun atas atom-atom
b.      Atom memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
c.       Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
d.      Reaksi kimia terjadi akibat penggabungan dan pemisahan atom-atom.
e.  Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Atom-atom yang sama akan membentuk molekul unsur, atom-atom yang berbeda membentuk molekul senyawa.
Gambar Model Atom Dalton


5.      J.J. Thomson
J.J. Thomson (1856-1940)

Model atom roti kismis : atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dimana tersebar elektron-elektron yang bermuatan negatif.
Model Atom J.J. Thomson

6.      Rutherford
Ernest Rutherford (1910)

Atom merupakan bola yang berongga dengan massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Model Atom Rutherford

7.      Niels-Bohr
Niels Bohr (1885-1962) (sumber gambar : http://muhammadhanif.byethost18.com)

a.    Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif sebagai pusat massa an elektron pada tingkat energi tertentu (lintasan elektron)
b.      Atom bergerak pada lintasan tertentu dan energi tertentu.
c.     Selama elektron bergerak pada lintasan stasioner tidak memancarkan atau menyerap energi (tidak terjadi perubahan energi)
d.      Penyerapan atau pemancaran energi terjadi jika elektron berpindah lintasan.
Model Atom Niels Bohr

8.      Model Atom Mekanika Kuantum
Dasar teori :
a.       Sifat dualisme partikel gelombang (Lois De Broglie)
b.      Azas ketidakpastian Heisenberg
Model atom mekanika kuantum ini mempelajari perilaku elektron yang berada di sekitar inti. Elektron memiliki sifat sebagai partikel dan gelombang. Secara teori Mekanika Kuantum bahwa letak keberadaan elektron tidak dapat ditentukan secara pasati hanya keboleh jadiannya saja dapat ditentukan. Letak kebolehjadian ditemukan elektron disebut dengan orbital.
Model Atom mekanika Kuantum (sumber gambar : http://www.myrightspot.com)


Partikel Dasar Penyusun Atom

Atom terdiri dari :
1.      Proton : ditemukan oleh Goldstein dilambangkan dengan : p
2.      Elektron : ditemukan oleh J.J. thomson dilambangkan dengan :  e atau β
3.      Neutron : ditemukan oleh Chadwich dilambangkan dengan : n

Lambang Atom
1.      Zaman Alkimia : atom diberi notasi dengan gambar-gamba.
2.      Dalton : mirip seperti alkimia, diberi notasi dengan gambar-gambar.
3.      Berzelius : dengan notasi huruf :
a.       Huruf pertama : huruf besar
b.      Huruf kedua : huruf kecil
Dinotasikan seperti berikut :
A = nomor massa atau massa atom = jumlah proton dan neutron.
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

Konfigurasi Elektron
Sifat-sifat atom dapat dipahami berdasarkan konfigurasi elektronnya. Untuk menuliskan konfigurasi elektron harus mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1.      Aturan Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ketika elektron mengisi kulit dengan energi terendah disebut keadaan dasar (ground state).
Prinsip aufbau digambarkan pada diagram dibawah ini.
Susunan Pengisian Elektron berdasarakan Prinsip Aufbau
Sehingga konfigurasi elektron akan mengikuti susunan : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s dstnya.
2.      Aturan Hund
Pada pengisian orbital-orbital yang setingkat (seorbital), elektron-elektron tidak membentuk pasangan lebih dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron dengan arah spin yang sama.
Contoh :
Cara Pengisiaan Elektron yang benar
Pengisian elektron yang salah menurut Hund

3.      Aturan pauli
Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan larangan Pauli. Jika ada 2 elektron mempunyai nilai n, l, dan m sama, maka nilai s-nya harus berbeda. Pasangan elektron dalam satu orbital dinyatakan dengan diagram orbital berikut.
            Sehingga : 
Jumlah elektron maksimal setiap sub kulit menurut aturan Pauli

Contoh penulisan elektron :
1.      Konfigurasi elektron C dengan nmomor atom 6 : 1s2 2s2 2p2 atau (He) 2s2 2p2
2.      Konfigurasi elektron  Fe nomor atom 26 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 atau (Ar) 4s2 3d6
Dapat disingkat dengan konfigurasi gas mulia dimana nomor atom He = 2, Ne = 10, Ar = 18, Kr =36

Untuk lebih memahami silahkan lihat video Quipper ini !



LATIHAN SOAL KONFIGURASI ELEKTRON


Wassalam....semoga bermanfaat.

Jumat, 26 Mei 2017

I-Trayek


Alat Peraga Praktek (APP)  i-Trayek Sebagai Alat Bantu Penentuan pH Larutan dengan Menggunakan Larutan Indikator
 

1.      Hakikat , Peran, Manfaat, dan Pengertian Alat Peraga Praktek (APP)
Hakikat belajar IPA adalah peserta didik sadar terhadap IPA dan tekhnologi. Kegiatan IPA dan tekhnologi meliputi 3 aspek yaitu :
·         Proses IPA ditemukam (epistemologis)
·         Konsep dan teori (ontolgis)
·         Konteks dan penerapan (aksiologis)
Konsep IPA tujuannya meningkatkan kreatifas, keterampilan inkuiri dan berfikir kritis. Melalui kreatifitas guru membuat alat peraga praktik sederhana IPA diharapkan guru dan peserta didik mencapai standar kompetensi sesuai dengan prinsip kurikulum, dan merefleksikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Peran Alat Peraga Praktek dalam pembelajaran :
·         Menjelaskan konsep yang dipelajari
·         Memantapkan penguasaan konsep
·         Mengembangkan keterampilan
·         Memotivasi siswa untuk belajar dan kreatif
Adapun manfaat media alat peraga praktek IPA adalah :
·         Pengembangan ketrampilan proses : penguatan sesoris dan motoris.
·         Pengembangan scientific method : penguatan logika berfikir deduktif/induktif.
·         Pengembangan Inquiri : penguatan logika berfikir induktif.
Pengertian Alat Peraga Praktek (APP) adalah benda atau alat-alat yang dapat diperagakan atau ditunjukkan dalam pembelajaran untuk memperjelas atau mevisualisaikan konsep, ide atau pengertian tertentu.
Sedangkan pengertian Alat Praktek adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran, berfungsi sebagai sarana untuk berlatih guna mencapai keterampilan tertentu (Nuryani &Andrian Rustaman, 1997 dalam bahan PPt Pengenalan alat peraga praktek P4TK IPA 2016).

2.      Alat Peraga i-Trayek
Alat peraga i-Trayek adalah kepanjangan dari indikator-trayek yang merupakan alat peraga praktek yang di tujukan untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep penentuan pH larutan dengan menggunakan larutan indikator. Latar belakang dibuatnya alat peraga ini adalah dari kesulitan peserta didik dalam memahami bagaimana menentukan pH larutan dengan menggunakan larutan indikator. Di dalam praktek penentuan pH larutan di kelas XI SMA ada beberapa cara yang biasa dilakukan guru dalam pembelajaran yaitu  penentuan sifat asam basa dengan indikator alami, dengan kertas lakmus, kertas indikator universal, pH meter dan penentuan pH larutan dengan larutan indikator alami.
Khusus dengan menggunakan larutan indikator, prinsipnya adalah menentukan pH larutan dengan membandingkan perubahan warna yang terjadi dari larutan akibat pemberian indikator. Dari perubahan-perubahan warna inilah dapat ditentukan rentang pH larutan. Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan untuk menentukan rentang pH suatu larutan, antara lain :

Tabel 1. Larutan Indikator yang biasa dipakai dalam praktikum Penentuan pH asam basa
3.      Gambar Desain Alat Peraga Praktek (APP) i-Trayek
      Adapun desain alat peraga ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.  desain Alat Peraga Praktek (APP) i-Trayek
4.      Cara Membuat Alat Peraga Praktek (APP) i-Trayek
      Alur membuat alat ini adalah sebagai berikut :
       1. Potong Kardus seperti ukuran berikut :

Gambar 2. Potong kardus bekas seperti ukuran di atas.

                      
 
       2. Kardus tersebut di letakkan di atas styrofoam ukuran 40 x 60 cm dengan cara di tumpuk.
Gambar 3. Kardus tersebut disusun secara bertumpuk, dan kelihatan seperti ini dari atas
 
Gambar 4. Jika kardus yang ditumpuk dilihat dari samping maka akan nampak seperti gambar di atas.
3.  Buat penutup geser 
dari  Kardus licin ukuran 3 x 50 cm 8 buah :
Gambar 5. Penutup geser dari bahan kardus yang licin
      4. Pasangkan penutup diatas kardus yang sudah ditumpuk
Gambar 6. Penutup geser dipasang dan dapat digeserkan ke kanan dan ke kiri
            5. Pasang dan tempelkan kain planel warna-warni sesuai dengan perubahan warna trayek pH.
Gambar 7. Alat Peraga Praktek yang telah siap dibuat
5.      Cara Menggunakan Alat Peraga Praktek i-Trayek
a.  Siswa  dibagi dalam beberapa kelompok dan merancang percobaan praktikum  penentuan pH larutan asam basa dengan menggunakan beberapa larutan indikator
b.       Siswa melakukan percobaan sesuai rancangan
c.      Siswa memakai alat peraga untuk menentukan pH larutan dengan cara menyesuaikan  warna larutan pada alat peraga yang dibuat dengan cara menggeser potongan kardus.
Contoh :
Suatu larutan ditetesi dengan metil orange berwarna merah, dengan metil merah berwarna merah, dengan bromtimol biru berwarna kuning, dan phenolphtalein tidak berwarna, maka alat peraganya akan seperti gambar :
Gambar 8. Impelementasi penggunaaan alat peraga praktek i-Trayek
Dari gambar di atas maka kesimpulan pH larutan adalah pH ≤ 3
Gambar Implementasi Alat Peraga i-Trayek di Dalam Kelas
Gambar 9. Guru Membimbing peserta didik untuk menggunakan APP

Gambar 10. Peserta didik menggunakan APP yang dalam penyelesaian penentuan pH larutan dari percobaan

Gambar 11. APP langsung digunakan dalam praktikum penentuan pH larutan dengan larutan indikator asam basa

Untuk pemahaman lebih lanjut, silahkan mencoba menjawab soal berikut !
                                       SOAL LATIHAN

Contoh tutorial praktikum penentuan pH Asam basa dengan menggunakan larutan
indikator asam basa berikut !


Alat Peraga ini sudah di presentasikan di dalam FKKI Simposium Nasional P4TK IPA pada tahun 2016 yang lalu.
Semoga bermanfaat .....wassalam.